Oleh : dr. Laksmi Suci Handini, SpA - RS. Husada Utama
Memperhatikan asupan makanan anak sejak dini sangat penting untuk menghindari berbagai permasalahan kesehatan akibat kekurangan gizi. Salah satu cara memastikan anak cukup asupan gizi dengan memperhatikan tinggi badan. Jika anak lebih pendek dari teman seusianya, bisa jadi anak memiliki masalah dengan pemenuhan gizinya.
Stunting (perawakan pendek) adalah masalah umum yang terjadi pada anak-anak di dunia. Berdasarkan data World Health Organization, kasus anak mengalami stunting kian meningkat dari tahun ke tahun. Data terakhir memperlihatkan persentase yang mengalami stunting sebanyak 37,2 persen. Berdasarkan data tersebut terdapat 155 juta anak < 5 tahun mengalami stunting dan 52 juta anak mengalami gizi buruk serta 41 juta anak mengalami obesitas dikarenakan tidak mendapatkan ASI secara maksimal.
Pertumbuhan di bawah normal ini bisa diketahui dengan melihat kurva pertumbuhan sejak anak lahir. Sebagai indikator kekurangan gizi, stunting biasanya juga diikuti dengan gangguan pertumbuhan lainnya termasuk otak. Sehingga, kemampuan kognitif anak akan lemah. Lebih jauh, kondisi ini akan berpengaruh pada produktivitas anak ketika dewasa nanti.
Ada beberapa cara untuk mencegah agar tidak terjadi stunting pada anak, yaitu dengan melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sesaat setelah anak lahir kemudian pemberian ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Dilanjutkan pemberian MPASI yang bergizi tinggi dan ASI sampai dengan usia 2 tahun.
Mengapa harus ASI ?
Manfaat ASI telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan utama dan membantu memperkuat sistem kekebalan bayi baru lahir untuk melindunginya dari berbagai penyakit.
Proses menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisiasi menyusu dini (IMD). Kandungan ASI sangat bermanfaat untuk perkembangan bayi. Hal itu disebabkan kandungan dari ASI itu sendiri sudah mencukupi kebutuhan bayi sesuai usia saat dianjurkan ASI. Pada periode ini pemberian ASI eksklusif sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan anak. Sedangkan kuantitas (jumlah) ASI sangat bergantung pada intensitas bayi menyusu, sedangkan kualitas ASI sangat dipengarui oleh asupan zat gizi ibu.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.