KANKER PARU |
|
|
|
Oleh : dr. Prayudi Tetanto, SpP - RS. Husada Utama |
|
Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak normal sehingga dapat berbentuk suatu benjolan yang dapat terletak pada saluran napas maupun jaringan paru. Saat ini kanker paru menempati posisi nomor tiga dari semua jenis kanker, akan tetapi kanker paru menempati posisi nomor satu penyebab kematian melebihi kanker payudara dan kanker kolorektal. Kanker paru lebih banyak diderita oleh pria dibandingkan wanita. |
|
Secara garis besar kanker paru dibagi menjadi 2 tipe utama : |
|
- |
Kanker Paru Sel Kecil (SCLC) |
|
SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan cepat menyebar ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. |
|
|
- |
Kanker Paru Bukan Sel Kecil (NSCLC) |
|
NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru, juga memiliki tingkat pertumbuhan yang pesat akan tetapi tidak seagresif SCLC. Lebih dari 60% kanker paru merupakan NSCLC dengan subtipe Adeno karsinoma dan Skuamus karsinoma. |
|
|
PENYEBAB KANKER PARU |
Faktor resiko penyebab kanker paru diantaranya : |
- |
Rokok
Rokok tembakau dan elektrik, perokok aktif maupun pasif mempunyai resiko lebih tinggi. Bahan- bahan berbahaya (karsinogenik) pada rokok dapat merusak sel-sel pada paru dan lama kelamaan sel yang rusak tersebut dapat menjadi kanker. Semakin banyak seseorang terpapar asap rokok, semakin besar terkena resiko kanker paru. |
- |
Gas dan zat berbahaya
Radon, zat radioaktif, asbestos, arsenic, kromium, nikel dan polusi udara. |
- |
Genetik
Resiko terkena kanker paru akan meningkat bila terdapat anggota keluarga inti atau orang tua yang juga menderita kanker paru. |
|
|
|
|
GEJALA – GEJALA |
|
Kanker paru yang dini seringkali tidak menunjukkan gejala. Seiring dengan pertumbuhan kanker tersebut, beberapa gejala umumnya meliputi : |
- |
Batuk yang semakin parah, bahkan tidak membaik dengan obat bebas |
- |
Batuk darah |
- |
Sesak nafas |
- |
Suara berubah menjadi parau / serak |
- |
Nyeri dada |
- |
Merasa lebih cepat lelah atau aktivitas fisik terbatas |
- |
Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas |
|
|
Gejala - gejala di atas juga dapat disebabkan bukan oleh kanker paru. Masalah kesehatan lainnya pun dapat menunjukkan gejala - gejala tersebut. Seseorang dengan gejala tersebut di atas sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis Pulmonologi untuk didiagnosa dan mendapat perawatan sedini mungkin. |
|
SKRINING |
Tes skrining yang tepat dapat membantu dokter untuk menemukan dan mengobati kanker secara dini. Beberapa metode untuk mendeteksi kanker paru diantaranya : |
- |
Tes sputum / dahak (bukan air liur) |
- |
Rontgen dada |
- |
CT Scan dada |
|
|
DIAGNOSIS |
Bila anda memiliki faktor gejala yang mengarah ke kanker paru, maka dokter harus menentukan apakah gejala tersebut berasal dari kanker paru atau kondisi kesehatan lainnya. |
|
Pasien kemungkinan diminta untuk mengikuti prosedur sebagai berikut : |
- |
Pemeriksaan fisik oleh dokter |
- |
Rontgen dada |
- |
Computed Tomography (CT) Scan |
|
|
Bila dari hasil tes di atas dokter menduga terdapat benjolan pada paru, maka dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani satu atau lebih tes lanjutan seperti di bawah ini (tergantung kondisi pasien) dengan tujuan untuk mengambil sampel : |
- |
Sitologi dahak
Dahak ditampung pada pot khusus selama 24 jam lalu dikirim ke laboratorium khusus untuk mencari jenis sel kanker. |
- |
Thoracentesis
Bila pada rongga dada (rongga pleura) terdapat cairan (bahasa awam sering kali disebut dengan paru-paru basah), dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil cairan tersebut dan dikirim ke laboratorium. |
- |
Bronkoskopi
Pada prosedur ini dokter akan memasukkan selang kecil yang sudah dilengkapi kamera pada ujungnya melalui mulut menuju saluran napas (mirip prosedur endoskopi). Dokter akan mengambil sampel dengan jarum, kuas, forsep biopsy atau membilas area tersebut dengan air untuk mengambil sampel sel. |
- |
Aspirasi Jarum Halus (Fine Needle Aspiration Biopsy / FNAB)
Dokter menggunakan jarum halus untuk mengambil sampel dari jaringan paru atau kelenjar getah bening. Untuk ketepatan lokasi penyuntikan seringkali prosedur ini menggunakan tuntunan CT Scan. |
|
|
- |
Biopsi Terbuka
kasus dimana jaringan tumor atau sel tumor sulit untuk diperoleh, biopsi langsung terhadap tumor paru melalui pembedahan dinding dada atau kelenjar getah bening dapat dilakukan bilamana diperlukan. |
|
|
TAHAPAN KANKER PARU BUKAN SEL KECIL |
- |
Stadium I
Sel kanker terbatas pada area paru-paru saja, jaringan di sekitar paru-paru tetap normal. |
- |
Stadium II
Sel kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening, diafragma, selaput pembungkus jantung atau paru. |
- |
Stadium III
Sel kanker telah menyebar hingga kelenjar getah bening daerah dada, pembuluh darah pada daerah dada. |
- |
Stadium IV
Sel kanker telah menyebar hingga ke paru sisi lainnya atau ke bagian tubuh lain yang tidak dapat diangkat melalui pembedahan. Rongga dada dapat terisi air yang mengandung sel-sel kanker. |
|
|
|
|
PENGOBATAN KANKER PARU |
Untuk merencanakan pengobatan terbaik pada kasus kanker paru, pertama dokter perlu menentukan jenis / tipe kanker paru. Setelah mengetahui jenisnya barulah ditentukan tahapan / stadium kanker. Pola penyebaran sel kanker dapat membantu dokter menentukan tahapan kanker. Penyebaran kanker paling umum adalah menuju kelenjar getah bening, otak, tulang, hati dan kelenjar adrenal. |
|
Modalitas terapi untuk kanker paru diantaranya : |
- |
Pembedahan
Secara umum pembedahan dapat dilakukan pada kanker paru stadium I, stadium II dan beberapa kasus stadium III. Pembedahan dilakukan dengan pengangkatan jaringan paru yang terkena tumor dan jaringan getah bening di sekitarnya. |
- |
Terapi Radiasi (Radioterapi)
Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Sebelum menjalani prosedur ini biasanya diperlukan perencanaan radiasi, salah satunya adalah CT-Simulator sehingga akan tampak jelas kontur, struktur dan batas untuk radiasi. |
- |
Kemoterapi
Kemoterapi menggunakan obat anti kanker untuk menghambat pertumbuhan dan membunuh sel kanker. Obat dimasukkan melalui infus ke dalam pembuluh darah agar dapat mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh. |
- |
Terapi Target atau Terapi Terarah
Jika sebelumnya kanker paru jenis apapun diperlakukan sama karena obat yang tersedia hanya kemoterapi, maka saat ini terjadi perubahan paradigma pada terapi kanker paru. Saat ini telah ditemukan berbagai macam mutasi gen pada kanker paru, yang paling umum adalah EGFR dan ALK. Untuk jenis mutasi tersebut pengobatan dapat dengan pemberian tablet peroral dengan efek samping yang lebih ringan dibandingkan kemoterapi infus, hasil lebih maksimal dan kualitas hidup pasien yang lebih baik. |
|