Oleh : dr. Koemalawati Widjaja, SpS - RS. Husada Utama
Siapa yang tak pernah merasakan nyeri? Sensasi tidak menyenangkan ini sudah dirasakan setiap orang bahkan sejak bayi. Nyeri sendiri bukanlah sebuah diagnosis penyakit melainkan pertanda atau alarm akan adanya sesuatu yang dalam tubuh. Biasanya hal tersebut dianggap berbahaya.
International Association for the Study of Pain mendefinisikan nyeri sebagai sebuah pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya potensi cedera. Karena menyangkut faktor emosional, nyeri seringkali bersifat individual dan subyektif, dan setiap orang mengalami hal yang berbeda beda.
Beberapa pembagian jenis nyeri, diantaranya :
-
Berdasarkan waktu berlangsungnya.
-
Bagian tubuh yang terlibat.
-
Proses terjadinya.
Berdasarkan waktu, nyeri dibedakan menjadi :
-
Nyeri akut (terjadi selama kurang dari 2 minggu).
-
Nyeri subakut (antara 2 minggu hingga 3 bulan).
-
Nyeri kronikkronik (lebih dari 3 bulan (>12 minggu)).
Berdasarkan bagian tubuh yang terlibat. Nyeri dibedakan berdasarkan organ tubuh yang terlibat atau yang mengalami nyeri. Misalnya :
-
Nyeri dada.
-
Nyeri perut.
-
Nyeri gigi.
-
Nyeri tungkai.
-
Nyeri otot.
Berdasarkan proses terjadinya, nyeri dibedakan menjadi :
-
Nyeri nosiseptif
Nyeri nosiseptif terjadi bila ada kerusakan jaringan tubuh. Seseorang dengan nyeri nosiseptif akan mengalami nyeri yang bersifat tajam, kadang terasa seperti ditusuk, dapat dirasakan sepanjang waktu (konstan) atau hilang timbul. Contohnya adalah nyeri saat cedera otot akibat olahraga dan nyeri pada radang sendi.
-
Nyeri neuropatik
Nyeri neuropatik bila ada kerusakan saraf. Penderita umumnya mengeluhkan sensasi kesemutan, ditusuk-tusuk jarum, rasa terbakar, hingga rasa seperti disetrum. Contohnya adalah nyeri tungkai pada penderita diabetes.
-
Nyeri psikogenik
Nyeri psikogenik disebabkan karena kondisi psikologis pasien dan menyebabkan kecemasan, stress, hingga depresi.
Berbeda jenis nyeri, berbeda pula penanganannya. Bila nyeri yang dirasakan ringan, dapat mengonsumsi antinyeri. Namun, pada kondisi nyeri otot ringan, misalnya, maka dapat menggunakan antinyeri topikal (oles) dengan kandungan methyl salycilate terlebih dahulu sebagai penanganan awal nyeri.
Namun, bila nyeri menetap atau sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasi dengan dokter agar diketahui penyebab nyeri dan penanganan yang tepat.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.