Oleh: dr. Ratri Dwi Indriani, Sp.An, FIPM, FIPP
Ahli Anestesi dan Intervensi Nyeri RS Husada Utama
Siapa yang tahan dengan nyeri yang diderita setiap hari, setiap waktu dan setiap detik ?…. Tidak ada!!
Bebas dari nyeri kronik adalah hak setiap umat manusia. Berkaitan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya sudah mencanangkan program terkait nyeri yaitu Surabaya Bebas Nyeri Kanker pada tahun 2010 dan mencanangkandiri sebagai Kota Paliatif Pertama di Indonesia.
Program Surabaya Bebas Nyeri Kanker tersebut dicapai denganpembentukan Pusat Nyeri dan Paliatif di beberapa rumah sakit milik pemerintah. Rumah Sakit Husada Utama sebagai salah satu rumah sakit swasta di Surabaya juga ikut mendukung program Surabaya Bebas Nyeri. Pelayanan nyeri paliatif sudah dilakukan sejak tahun 2018, bahkan tidak terbatas pada layanan nyeri kanker saja, tapi sudah meluas pada layanan nyeri akibat penyakit degeneratif, cedera akut dan kronik dan banyak sindroma nyeri lainnya.
Layanan nyeri di RS Husada Utama dilakukan secara terpadu dengan melibatkan beberapa disiplin ilmu terkait, ini yang membedakan klinik nyeri RS HUsada Utama dengan layanan nyeri di tempat lain. Menggunakan beberapa teknologi seperti
-
Radiofrequensi Generator
-
Laser Disc Decompression
-
Platelet Rich Plasma dan Prolotheraphy (Regenerative Injection)
-
Ozone Therapy
Tim di Klinik Nyeri RS Husada Utama terdiri atas dokter spesialis anestesi, neurologi, orthopedi, rehabilitasi medik dan dokter lain yang terkait dengan keluhannya jika diperlukan.
Profil klinik nyeri RS Husada Utama adalah sebagai berikut :
Setiap tahun kunjungan ke Klinik Nyeri Terpadu RS Husada Utama makinmeningkat dan dominan adalah wanita dengan rentang usia di atas 60 tahun, dimana saat usia ini nyeri paling banyak disebabkan oleh proses degenerative. Keluhan paling banyak adalah nyeri punggung dan nyeri lutut.
Konsultasikan keluhan nyeri anda di Klinik Nyeri Terpadu RS Husada Utama Surabaya.
Disclaimer - Kebijakan Isi Website : Seluruh isi website ini (termasuk dan tidak terbatas pada tulisan, gambar, tautan dan dokumen) adalah bersifat informatif
yang tidak ditujukan untuk mengganti nasihat medis, keterangan diagnosis, maupun saran tindakan medis yang dikeluarkan oleh tenaga profesional medis (dokter).
Selalu konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter untuk mendapatkan saran medis yang sesuai dengan keadaan Anda.